Merokok Berbahaya Bagi Sperma, Rokok merupakan benda yang tidak asing lagi bagi kita. Merokok merupakan
salah satu gaya hidup yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan pada
masyarakat dan memiliki dampak buruk terhadap kesuburan pria. Rokok berpengaruh
pada kualitas dan kuantitas sperma.
Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangan umum dan meluas di kalangan masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh sudah diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membutikan kebiasaan merokok berhubungan dengan sedikitnya 25 jenis penyakit dari berbagai organ tubuh manusia. Merokok selain menyebabkan berbagai masalah kesehatan, merokok juga dapat mempengaruhi jumlah kualitas sperma. Ada beberapa macam zat berbahaya dalam rokok yang bisa anda ketahui yaitu :
1. Acrolein; zat berbentuk cair tidak berwarna
diperoleh dengan mengambil cairan dari glyceril atau dengan mengeringkannya.
Pada dasarnya zat ini mengandung alkohol yang pasti sangat mengganggu
kesehatan.
2. Karbon
Monoxida; gas yang tidak berbau. Zat ini
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat karbon. Jika
karbon monoxida ini masuk ke dalam tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke dalam
otot-otot tubuh. Satu molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen.
Apabila didalam hemoglobin itu terdapat karbon monoxida, berakibat seseorang
akan kekurangan oksigen.
3. Nikotin; cairan berminyak tidak berwarna.
Zat ini bisa menghambat rasa lapar. Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak
lapar karena mengisap rokok.
4. Ammonia; gas yang tidak berwarna, terdiri
dari nitrogen dan hidrogen. Memiliki bau yang sangat tajam dan merangsang. Zat
ini sangat cepat memasuki sel-sel tubuh dan kalau disuntikkan sedikit saja pada
aliran darah akan membuat pingsan atau koma.
5. Formic
Acid; cairan tidak berwarna, tajam
baunya, bisa bergerak bebas dan dapat membuat lepuh.
6. Hydrogen
Cyanide; gas tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak ada rasa. Zat ini paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide mengandung
racun berbahaya dan jika dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan berakibat
kematian.
7. Nitrous
Oxide; gas tidak berwarna dan jika diisap
dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan membuat rasa sakit. Zat ini
awalnya adalah untuk zat pembius pada saat operasi.
8. Formaldehyde; gas tidak berwarna dan berbau
tajam. Gas ini bersifat pengawet dan pembasmi hama.
9. Phenol; zat ini terdiri dari campuran
kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat organik misalnya kayu dan arang.
Phenol bisa terikat didalam protein dan menghalangi kerja enzyme.
10. Acetol; zat ini adalah hasil dari
pemanasan aldehyde dan menguap dengan alkohol.
11. Hydrogen
Sulfide ; gas yang mudah terbakar dan
berbau keras. Zat ini menghalangi oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen).
12. Pyridine; cairan tidak berwarna dan berbau
tajam. Zat ini mampu mengubah alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
13. Methyl
Chloride: merupakan campuran zat-zat
bervalensa satu atas mana hidrogen dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini
merupakan compound organis yang sangat beracun dan uapnya bersifat sama dengan
pembius.
14. Methanol; cairan ringan yang mudah menguap
dan terbakar. Jika diminum dan diisap dapat berakibat pada kebutaan dan
kematian.
15. TAR; cairan kental berwarna coklat tua
atau hitam didapatkan dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah
tembakau. Zat inilah yang menyebabkan kanker paru-paru.
Sperma adalah salah satu contributor untuk kesuburan pria. Jumlah sperma
semakin hari semakin berkurang. Merokok dapat berpengaruh pada pergerakan
sperma, karena akan menurunkan kemampuan gerak sperma. Sehingg dapat
menyebabkan sulitnya pembuatan sel telur. Merokok akan membuat bahan kimia yang
terdapat didalamnya masukdalam pembuluh darah dan menyebabkan kerusakan dan
menghambat aliran darah yang berujung pada terjadinya impotensi. Merokok dapat
menyebabkan berkurangnya kadar hormone testoteron. Hormon testoteron berfungsi untuk
memicu gairah seksual, sehingga berkurangnya hormon ini menyebabkan lemahnya
dorongan seksual perokok.
Bahaya yang ditimbulkan akibat rokok dapat menyerang siapa saja, apakah
perokok aktif maupun perokok pasif. Perokok
aktif adalah orang yang
mengkonsumsi batang rokok secara langsung.
Sedangkan perokok pasif adalah orang-orang
yang tidak mengkomsumsi rokok, namun
menjadi korban perokok karena turut menghirup
asap yang dihasilkan oleh perokok aktif.
Tidak sedikit yang paham bahwa rokok memberikan kontribusi terhadap turunnya
kualitas hidup bagi perokok itu sendiri. Dalam
taraf yang ringannya rokok berdampak negatif
pada sistim pernafasan dan secara spesifik
dampak lanjutnya adalah munculnya penyakit
paru, jantung, hipotensi,
kanker, lever, impoten, gangguan kehamilan
termasuk diantaranya penyakitpenyakit yang
secara langsung berakibat dengan kebiasaan
menghisap rokok, serta penyakit lainnya
yang bisa mengancam jiwa si perokok.
(Jamal, 2006).
Penelitian yang dilakukan Rajpurkar dkk. (2000) yang diperlakukan pada hewan
percobaan, diketahui bahwa
pemaparan asap rokok selama
45 hari telah menyebabkan diameter tubulus
seminiferus menjadi menurun, sehingga jumlah
spermatozoa yang dihasilkan akan lebih sedikit
dari yang tidak mengalami penurunan. Terganggunya
spermatogenesis di tubulus seminiferus
mengakibatkan akan menurunkan kualitas
sperma, sehingga akan menyebabkan infertil.
Kualitas sperma merupakan kondisi atau
keadaan yang dimiliki oleh spermatozoa.
Menurut Dr. Noroyono Wibowo SpOG K selaku ketua
perkumpulan obstetri dan ginekologi indonesia, pria yang merokok 12 batang
sehari, maka kwalitas spermanya akan turun hingga 42%. Kwalitas sperma yang
buruk akan menyebabkan kesulitan dalan memperoleh keturunan.
Dr Rita Bakshi
seorang pakar kesuburan dari International Fertility Center, India mengungkapkan
kebiasaan merokok dapat merusak kualitas sperma seperti:
1.Konsentrasi sperma
Konsentrasi sperma sangat bergantung pada jumlah sperma
yang ditemukan dalam sebuah cairan
semen. Sebuah studi, mengungkapkan kosentrasi sperma yang merokok
berkurang 23 persen, dibandingkan mereka yang tak merokok.
2.Motilitas sperma
Kemampuan sperma untuk bereng disebut dengan istilah
motilitas. Kemampuan ini sangat penting karena
jika sperma tidak bergerak lintah maka akan sulit mencapai sel telur dan
mengurangi kemungkinan terjadi pebuahan. Pad pria perokok, motilitas sperma ini
berkurang sebesar 13 persen.
3.Morfologi sperma
Untuk morfologi sperma mengacu pada bentuk detail sperma,
mulai dari badan hingga ekor. Sperma yang terbentuknya tidak normal akan
kesulitan berenang dan mencapai sel telur untuk membuahi. Faktanya, kadar
sperma sehat yang berbentuk normal pada pria perokok lebih sedikit di banding
yang tak merokok. Rokok juga secara langsung berpengaruh pada hormon dan bisa
berpengaruh buruk pada kesuburan pria.
Prof Hammadeh dan koleganya menemukan bahwa konsentrasi
adalah 14 % lebih rendah pada sperma perokok dibandingkan dengan non perokok.
Konsentrasi dari perokok adalah 334,78 ng di setiap juta sperma. Dibandingkan
dengan konsentrasi dari 388,8 ng per juta sperma di non perokok. Ini berarti
bahwa sperma dari perokok menderita kekurangan protamine, mungkin disebabkan
oleh asap rokok dan ini bisa menjadi alasan untuk menjadi kemasan kromatin
tidak lengkap atau kurang di sperma yang menyebabkan infertilitas.
Para peneliti menemukan bahwa rasio P1 ke P2 diubah pada
perokok. Dalam normal pria subur rasio perbandingan sama 0,1:0,1 setiap
kenaikan atau penurunan rasio ini merupakan semacam ketidaksuburan. Dalam
penelitian ini yang signifikan lebih tinggi pada perokok di bandingkan non
perokok dengan tingkat yang lebih tinggi dari pada P1 dan P2, kata Prof
Hammadeh.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat stres
oksidatif lebih tinggi pada perokok di bandingkan bukan perokok. Stes oksidatif
adalah ketidak seimbangan antara molekulkimia reaktif yang mengandung oksigen
yang lain, tidak stabil dan sangat atom reaktif yang disebut radikal bebas, dan
senyawa anti oksidan . hal ini dapat menyebabkan kerusakan protein, lipid dan
DNA. Stres oksidatif diketahui menyebabkan kerusakan DNA sperma. Hasil
menunjukkan bahwa stres oksidatif yang disebabkan oleh merokok. Rokok dapat
memiliki efek tebalik yang signifikan pada kondensasi kromatin dengan menggangu
P2.
Pada penelitian yang dilakukan Kalikauskas, Blaustien dan
Albin kemungkinan efek merokok pada sperma diselidiki dalam studi yang melibatkan
103 perokok dan 135 bukan perokok. Kualitas sperma dari subyek penelitian
dinilai berdasarkan kepadatan, motilitas dan kelainan morfologi. Spermatozoa
dari perokok secara signifikan menurunkan densitas dan motilitas dibandingkan
dengan bukan perokok.