Anatomi organ reproduksi pria. Di dunia ini, Tuhan telah menciptakan
manusia secara berpasang-pasangan, ada pria, ada wanita dan sudah pasti
ditakdirkan dan disatukan bersama dengan tali yang sah yaitu dalam sebuah pernikahan.
Salah satu tujuan dari pernikahan itu sendiri adalah bereproduksi dan melahirkan
seorang individu. Bereproduksi merupakan salah satu upaya manusia untuk menjaga
kelangsungan hidupnya. Bukankah memang sudah seharusnya, setiap manusia harus
mengupayakan dirinya untuk melestarikan kelangsungan hidup dengan memperbanyak diri
alias bereproduksi?. Memperbanyak diri berarti setiap generasi mampu
menghasilkan individu baru yang lebih baik untuk menggantikan generasi
sebelumnya.
Pada manusia, reproduksi hanya
berlangsung secara seksual. Sistem reproduksinya dibedakan menjadi organ reproduksi
pria dan wanita. Dalam artikel ini akan dijabarkan mengenai anatomi organ
reproduksi pria. Apa saja bagian-bagian dan apa fungsinya akan dijelaskan lebih
lanjut.
Sistem reproduksi pria terdiri atas
organ reproduksi yang berfungsi menghasilkan gamet jantan (spermatozoa).
Berdasarkan letaknya, organ reproduksi pria dibedakan menjadi organ reproduksi
dalam dan organ reproduksi luar. Mari kita bahas dulu apa saja organ reproduksi
pria bagian dalam.
A. Organ Reproduksi Dalam
Organ
reproduksi dalam pada pria terdiri atas testis, saluran reproduksi, dan
kelenjar kelamin.
1. Testis
Testis
berbentuk bulat telur dan jumlahnya sepasang. Testis sendiri terdapat dalam skrotum atau yang disebut zakar. Testis merupakan tempat pembentukan sperma
dan hormone testosterone. Di dalam testis terdapat pembuluh-pembuluh halus yang
disebut tubulus seminiferous. Pada dinding tubulus tersebut terdapat calon-calon
sperma (spermatogonium) yang sel-selnya bersifat diploid. Pada tubulus
seminiferous terdapat sel leydig
yang menghasilkan hormone testosterone dan hormone kelamin lainnya. Selain itu
terdapat pula sel-sel berukuran besar yang berfungsi menyediakan makanan bagi
spermatozoa. Sel tersebut dikenal dengan nama sel sertoli.
Dibawah
ini gambar penampang dari tubulus seminiferous dengan bagian-bagiannya :
1. Saluran Reproduksi
Saluran
reproduksi pada pria terdiri atas epididymis,
vas deferens dan uretra dengan fungsi masing-masing yang
dijelaskan di bawah ini:
a. Epididymis
Berjumlah
sepasang dan berperan sebagai tempat pematangan spermatozoa (maturasi). Bagian epididymis
terdiri dari Caput (kepala), corpus (badan) dan Cauda (ekor). Selama perjalanan
ini sperma menjadi motil dan mendapat kemampuan untuk membuahi.
a. Vas deferens
Merupakan
suatu saluran lurus yang digunakan untuk mengangkut sperma ke vesika seminalis (kantung semen/kantung
mani). Saluran ini menuju keatas, kemudian melingkar dan salah satu ujungnya
berakhir di kelenjar prostat. Vas deferens tidak menempel pada testis.
Di
belakang kandung kemih, vas deferens bersatu dengan vas eferens yang merupakan
saluran lanjutan tubulus seminiferous. Dinding tubulus ini mengandung jaringan
ikat dan jaringan ephitelium germinal atau jaringan ephitelium benih yang
berfungsi dalam pembentukan sperma. Saluran tubulus tersebut bersatu membentuk
saluran ejakulatorius pendek yang berakhir di uretra.
a. Uretra
Merupakan
saluran yang terdapat dalam penis dan berfungsi sebagai saluran pembuangan
urin, sekaligus sebagai saluran keluar mani.
1. Kelenjar Kelamin
a. Vesika Seminalis
Merupakan
sebuah kantung yang memiliki dinding guna mensekresikan cairan/getah kental
berwarna kekuning-kuningan dan bersifat basa. Cairan ini mengandung mucus (lender),
gula fruktosa (penyedia energy untuk pergerakan sperma, enzim), dan asam amino.
Cairan tersebut berfungsi sebagai nutrisi bagi sperma. Selain itu, vesika
seminalis juga mensekresikan prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin
berkontraksi dan mendorong semen mencapai uterus.
b. Kelenjar Prostat
Kelenjar
ini berukuran lebih besar dibandingkan dua kelenjar lainnya. Cairan yang
dihasilkan encer seperti susu, mengandung kolesterol, garam, fosfolipid dan
bersifat basa sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan
keasaman vagina. Cairan tersebut langsung bermuara ke uretra melalui beberapa
saluran kecil. Fungsi dari kelenjar ini adalah mempertahankan kelangsungan
hidup sperma.
a. Kelenjar Cowper
Disebut
juga kelenjar bulbouretra. Berukuran kecil dan berjumlah sepasang. Terletak di
sepanjang uretra. Cairan kelenjar tersebut pekat dan umumnya disekresikan
sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen. Fungsinya membersihkan uretra dan
pelumas penis.
A. Organ Reproduksi Luar
1. Skrotum
Merupakan
kantung testis yang memiliki fungsi untuk melindungi testis dan juga bisa
mengatur suhu testis. Antara kantung sebelah kanan dan kiri dibatasi oleh sekat
yang tersusun jaringan ikat dan otot popos (otot dartos). Otot dartos
menyebabkan skrotum dapat mengendu dan berkerut. Suhu yang diperlukan untuk
pembentukan spermatozoa sekitar 34o C. Organ ini terdiri dari lapisan
kulit yang tebal dengan sejumlah kelenjar lemak dan keringat
2. Penis
Gambar
di atas merupakan gambar organ penis tampak samping. Bagian yang ditunjukkan
oleh huruf A dinamakan Corpus Cavernosum
Penis. Letaknya disebelah dorsal, dibungkus t.albugenia dengan tebal ± 0,5
mm, ketika ereksi tersusun oleh serabut kolagen sirkuler (sebelah dalam) dan
longitudinale (luar). Sedangkan bagian B disebut Corpus Spongiosum Penis.
Terletak disebelah ventral dan dilapisi t.albugenia cavernae lebih padat dan
kecil-kecil, bagian tengah ditembus oleh uretra. Fungsi penis sendiri sebagai
alat kopulasi (persetubuhan).
3. Gland Penis
Disebut
juga ‘kepala penis’ dan memiliki banyak pembuluh darah dan bersifat sensitif. Kepala
penis ini ditutup oleh lipatan kulit yang jauh lebih tipis dan disebut preputium.
Kulit inilah yang dihilangkan pada saat khitan.
Demikian
penjelasan singkat mengenai anatomi organ reproduksi pria. Semoga bermanfaat.
Dari berbagai sumber, ditulis oleh: Firmania
No comments:
New comments are not allowed.