Penyebab dan Obat Homoseksual, Homoseksual
sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan baru-baru ini ada banyak kasus
yang diperbincangkan di berbagai media. Homoseksual sering dikenal sebagai lelaki
yang memiliki interaksi seksual atau
romantis dengan orang yang berjenis kelamin sama. Istilah homoseksual lebih
disukai oleh pelakunya dibandingkan gay. Istilah gay digunakan untuk
orang-orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai homoseks khususnya laki-laki.
Banyak diantara kita yang tidak tahu atau bahkan
heran kenapa ada orang yang mau merlibat dalam hubugan homoseksual. Berdasarkan survey yang pernah dilakukan klassen dkk
(1989) hanya 14% laki-laki dan 10% perempuan yang dapat membayangkan bahwa
prilaku tersebut dapat menimbulkan kenikmatan atau kesenangan.
Homo seksual tidak disebabkan oleh keturunan, tetapi
disebabkan oleh bebrapa faktor berikut:
1.
Pengalaman
homoseksual
a. Pengalaman
homoseksual di masa kanak-kanak, terutama jika itu merupakan pengalaman seksual
pertama atau pengalaman seksual dengan orang dewasa. Pengalaman ini biasanya
akan sering terulang kembali.
b. Kontak homoseksual apapun dengan orang dewasa, terutama
figur otoritas atau kerabat menurut survei di amerika 5% homoseksual dewasa melaporkan
mereka pernah terlibat hubungan seksual dengan guru SD dan SMP nya.
1.
Abnormalitas
dalam keluarga
a.
Ibu
yang sangat dominan pasif, atau menolak anak. Biasanya terjadi karena faktor
dari keluarga seperti broken home.
b.
Tidak
memiliki ayah, atau ayah menolak anaknya
c.
Orang
tua dengan kecendrungan homoseksual, khususnya yang mencabuli anaknya yang
berenis kelamin sama
d.
Saudara
yang memiliki kecenderungan homoseksual, terutama yang mencabuli saudaranya.
e.
Kurangnya
lingkungan rumah yang religius
f.
Perceraian
yang sering mengarah pada masalah seksualitas pada anak maupun orang tuanya.
g.
Orang
tua mencontohkan peran seks tidak konvensional
h.
Orang
tua yang menerima homoseksual sebagai hal yang sah-sah saja.
1.
Pengalaman
seksual yang tidak lazim pada masa kanak-kanak
a.
Masturbasi
dini berlebihan
b.
Terekspos
pornografi dimasa anak-anak
c. Depersonalized
sex, contoh terlibat dalam hubungan seks berkelompok atau seks dengan
bianatang.
2.
Pengaruh
budaya
a. Pendidikan
seks yang pro homoseksual, pendidikan sangat mempengaruhi karena jika anak
bebas di kenalkan dengan yang sejenis dengan homoseksual.
b.
Lingkungan
sosial dan hukum yang mentoleransi tindakan homoseksual
c.
Adanya
gambaran bahwa homoseksual merupakan perilaku yang normal
3.
Faktor
lingkungan
Lingkungan sangat
mempengaruhi terjadinya homoseksual. Jika lingkungan sekitar kita banyak orang
yang homo atau gay kemungkinan jika berteman dengan mereka secara tidak
langsung kita akan ikut. Lingkungan mencakup keluarga, teman sebaya, masyarakat
sekitar dan segala sesuatu yang berada disekitar seseorang. Lingkungan sangat
berperan dalam pembentukan pribadi dan karaker. Baik buruknya lingkungan akan
berdampak pada pencitraan yang ditunjukkan oleh seseorang pada kehidupan
sehari-hari. Adapun penyebab seseorang menjadi gay atau homo di karenakan lingkungan sebagai
berikut:
a.
Berada
di tengah-tengah komunitas homo atau gay
b.
Pembatasan
berlebihan yang dilakukan oleh orang tua dalam pergaulan
c.
Pola
asuh yang salah. Misalnya, anak laki-laki yang selalu diberikan pekerjaan yang
biasanya dilakukan perempuan.
d.
Ejekan-ejekan
dari teman sebaya seperti “banci, lu!”
e.
Anak
laki-laki yang terlalu dimanjakan dengan bentuk kasih sayang yang berlebihan
f.
Desakkan ekonomi dan pergaulan di lingkungan.
1.
Tetap
pada akhlak dan prilaku yang benar
Penyimpangan
homoseks yang terjadi biasanya karena ikut-ikutan pada prilaku yang tidak
benar. Maka dari itu berbuatlah sesuatu yang bermanfaat. Hindari
perilaku-perilaku yang memicu terjadinya homoseks
2.
Memberikan
perhatian dan saling menasehati
Memberikan
nasehat nasehat kepada mereka yang telah terjerumus ke perbuatan homoseks. Dan
mengajak untuk mengubah presepsi mereka yang suka dengan sesama jenis supaya
mereka menyukai lawan jenis.
3.
Menjauhi
hal-hal yang dapat merangsang
Yaitu
hal yang dapat membangkitkan gairah seksual seperti menonton film porrno dan
suka bergaul dengan orang yang memiliki kelainan homoseks
4.
Hindari
beragul dengan kumpulan orang homoseks. Jika kita telah bergaul dengan mereka
secara tidak langsung kita akan terpengaruh dengan perbuatan mereka, sehingga
penyakit homoseks tersebut dapat menular ke kita.
5.
Dekatkan
diri kepada tuhan dan rajin beribadah, dengan mendekatkan diri kepada tuhan
akan membuat kita terhindar dari penyakit homoseks.
6.
Peran
orang tua sangatlah penting. Orang tua wajib mendidik anaknya ke hal-hal yang
baik. Sebagai orang tua harusnya paham dan mengetahui kndisi psikologis
anaknya, orang tua harus menegur, menasehati serta memperhatikan anaknya tidak
terjerumus pada homoseks.
Untuk melakukan
penyembuhan homoseksual berawal dari diri sendiri yang mengalami gangguan
homoseksual. Dengan kesadaran diri akan memudahkan untuk merubah sikap yang
suka homoseks. Jika orang tersebut telah sadar jika homoseks itu tidak ada
manfaatnya, maka gangguan homoseks pada jiwa pun akan berkurang. Setelah ada
kesadaran diri barulah dilanjutkan terapi secara psikologis dan kedokteran.
Adapun terapi secara psikologi dan kedokteran maka bisa ditempuh bebrapa cara
berikut:
1.
Menjahui
segala macam yang berkaitan dengan gay atau homoseks misalnya teman, klub,
aksesoris, bacan dan segalanya. Ini adalah salah satu faktor yang bisa membantu
menyembuhkan homoseksual.
2.
Merenungi
bahwa gay masih belum diterima oleh masyarakat terutama di indonesia, masih ada
juga yang merasa jijik dengan gay. Terus menanamkan pikiran bhawa gay adalah
penyakit harus disembuhkan. Berpikirlah untuk menyukai perempuan karena
homoseks tidak bisa mendapatkan sesuatu kebahagiaan yang abadi.
3.
Terapi
sugesti
Artinya
mensugesti diri sendiri misalnya dengan suara agak keras disaat sendiri
“saya
bukan gay”
“gay
menjijikan”
“saya
suka perempuan”
Bisa
juga dengan menulis dikertas dengan jumlah yang banyak dan berulang misalnya
1000 kali.
4.
Berusaha
melakukan kegiatan dan aktifitas khas laki-laki. Misalnya olahraga karate atau
bergabung dengan komunitas kegiatan laki-laki.
5.
Terapi
hormon, jika diperlukan dengan bimbingan dokter bisa dilakukan terapi hormon
secara berkala untuk lebih bisa menimbulkan sifat laki-laki.
6.
Menjauh
bergaul dengan laki-laki yang menarik hati untuk melakukan hubungan homoseks.
Bergaulah dengan orang-orang yang bukan pelaku hormoseks dan orang yang mau
mengingatkan kita agar tidak melakukan homoseks lagi.
Selain
melakukan hal diatas bagi umat islam bisa juga dengan melakukan hal-hal yang
berhubungan dengan agama sepeti:
1.
Tulus
berdoa dan bersungguh-sungguh dalam berdoa kepada allah memohon kesembuhan,
karena setiap penyakit pasti ada obatnya. Berdoalah diwaktu dan tempat yang
mustajab serta tidak mudah putus asa.
2.
Segeralah
bertaubat kepada allah. Karena segala yang terjadi pada kita adalah akibat
perbuatan dan kesalahan kita. Mintalah petunjuk kepada allah supaya penyakit
homoseks anda dapat terobati.
3.
Menyadari
gay atau homoseks adalah dosa besar dan dilaknat pelakunya oleh Allah
4.
Jangan
sering menyendiri, mintalah dukungan keluarga dan orang terdekat serta tetap
begaul dengan masyarakat.
5.
Menjauhi
makanan yang haram, didalam Al-Quran telah dijelaskan makanan yang haram akan mengakibatkan suatu hal yang
dapat merugikan pelakunya dan juga bisa berpengaruh pad sifat manusia.
Untuk melakukan
penyembuhan penyakit gay atau homoseks sangat dibutuhkan kerjasama dalam upaya
mengatasinya. Dari diri sendiri tentunya, orang tua, lingkungan, masyarakat dan
sekolah. Contoh kecendrungan suka bermain dengan lawan jenis saja, sikap minder
bila begaul dengan sesama jenis, apalagi kecendrungan berpakaian yang justru
cendrung feminim, maka harus segera diantisipasi sejak dini. Orang tua adalah
yang paling wajib mengantisipasi hal itu. Guru dan teman-teman juga bisa
menjadi tempat untuk mengurangi sifat homoseksual.