Wednesday, June 15, 2016

Mual Muntah Saat Hamil


mual dan muntah saat hamil
  MualMuntah Saat Hamil, Mual dan muntah memang merupakan salah satu tanda kehamilan. Mual dan muntah terjadi karena adanya peningkatan hormon saat kehamilan. Selama kehamilan produksi hormon estrogen dan progesteron meningkat sehingga mempengaruhi fungsi neuron serta fungsi alat tubuh lainnya. Menurut Dr Marjorie Green Field menyatakan bahwa sekitar 70 persen wanita mengalami mual di awal kehamilan dan sekitar 50 persen mengalami muntah. Meskipun dirasa sangat umum tetapi gejala pada setiap individu sangat beragam, bahkan pada kasus tertentu ibu hamil dapat mengalami mual sepanjang hari, di pagi hari saja atau ada pula yang mengalami peningkatan di malam hari sehingga mempengaruhi waktu tidurnya.


Mual dan muntah yang dalam istilah medisnya disebut emesis gravidarum merupakan sesuatu yang wajar jika dialami pada usia 8 sampai 12 mingggu. Pada keadaan normal mual dan muntah berangsu membaik saat usia kehamilan 16 minggu. Tapi sekitar 12 persen ibu hamil masih mengalami mula hingga 9 bulan kehamilannya. Mual dan muntah yang berlebihan sehingga tidak ada makanan atau minuman yang masuk ke tubuh disebut hiperemesis gravidarum.  Keadaan ini di bagi 3 tingkatan. Tingkat 1 muntah terjadi terus menerus hingga ibu hamil merasa lemas, tidak nafsu makan, berat badan menurun dan nyeri ulu hati. Tingakt 2 yaitu keadaan ibu semakin lemas, apatis, kulit keriput, mata cekung, bau aseton pada nafas sedangkan pada tingkat 3 kesadaran ibu bisa menurun bahkan bisa sampai koma. Peristiwa hiperemesis gravidarum ini sudah tak wajar karena bisa membuat ibu kekurangan cairan yang juga tak menguntungkan janin. Akibat dehidrasi, maka aliran darah ke janin pun ikut berkurang.

Pada awal kehamilan, hidup janin layaknya parasit. Ia memperoleh asupan dari cadangan lemak di tubuh ibu. Bila cadangan makanan tersebut berkurang akibat mual dan muntah yang berlebih maka asupan bagi janin pun akan berkurang bisa terjadi pertumbuhan. Banyak hal yang menyebabkan ibu hamil muda mengalami muntah dan mual diantaranya:

1.      Meningkatnya hormon estrogen
Mual atau nausea, pada bulan-bulan pertama kehamilan disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon estrogen yang memancing peningkatan keasaman lambung. Jika frekuensi mual dan muntah lebih sering di pagi hari, itu karena jarak antara waktu makan malam dengan makan pagi cukup panjang. Akibatnya, perut kosong mengeluarkan asam lambung yang membuat ibu merasa lebih mual. Meningkatnya hormon estrogen membuat kadar asam lambung meningkat, sehingga muncul rasa mual. Keluhan ini biasanya muncul di pagi hari saat keadaan perut kosong dan terjadi penigkatan asam lambung.

2.      Faktor HCG
Ada teori yang mengatakan faktor penyebab mual dan muntah adalah faktor HCG (Human Chorionic Gonodotropin). Hormon ini dihasilkan plasenta selama awal kehamilan. Perubahan dalam tubuh ibu dipicu hormon ini kemudian menimbulkan rasa mual. Fungsi plasenta sebagai sirkulasi dan pemberi makanan pada janin akan tumbuh maksimal ketika kehamilan mengnjak usia 12-14 minggu. Pada saat ini biasanya mual dan muntah akan berhenti.

3.      Sel plasenta menempel di dinding rahim
Sel plasenta (villi korialis) yang menempel pada dinding rahim awalnya di tolak oleh tubuh karena dianggap sebagai benda asing. Reaksi imunologik inilah yang memicu terjadinya reaksi mual-mual.

4.      Berubahnya metabolisme glikogen hati
Perubahan metabolisme glikogen hati akibat kehamilan juga dianggap sebagai penyebab mual dan muntah. Namun, setelah terjadi penyesuaian terhadap sel-sel plasenta dan terjadi kompensasi metabolisme glikogen di dalam tubuh maka rasa mual itu akan lenyap. Inilah yang diduga dapat memicu munculnya mual dan muntah. Namun keluhan ini akan lenyap saat terjadi kompensasi metabolisme glikogen dalam tubuh.

5.      Faktor psikologis
Faktor terakhir yang juga kerap menentukan adalah faktor psikologis ibu hamil. Contoh ibu hamil yang mengalami stres akibat kehamilan tak di inginkan bisa mengalami mual dan muntah, daam tubuhnya terjadi penolakan. Jika seorang ibu yang tengah hamil muda belum siap hamil atau malah tidak menginginkan kehamilan lazimnya akan terasa sedemikian tertekan. Perasaan tetekan inilah yang semakin memicu mual dan muntah.

Mual pada ibu hamil sebenarnya tidak membahayakan janin di dalam kandungan. Kondisi ini justru menguntungkan karena akan mendorong sang ibu mengonsumsi makanan yang mengadung nutrisi tertentu, seperti karbohidrat yang kurang memicu mual. Selain itu mual juga akan mengurangi risiko janin terpapar zat yang berbahaya dari aneka makanan yang di konsumsi sang ibu. Tak kalah penting kondisi mual juga akan mendorong ibu hamil menyesuaikan aktivitasnya dengan perkembangan si janin. Namun apabila frekuensi mual dan muntah berlebihan harus diwaspadai. Mual yang diikuti muntah-muntah parah dapat menjadi pertanda adanya gangguan dalam kehamilan. Berikut beberapa tips untuk mengatasi mual dan muntah saat hamil:

1.      Makan dengan porsi sedikit tapi sering
Karena kinerja usus tidak optimal akibatnya terganggu oleh peningkatan hormon kehamilan, maka satu cara mengatasi mual pada ibu hamil yang bisa dilakukan adalah makan dengan porsi sedikit namun lebih sering. Pola makan ini sering dipilih oleh pelaku diet. Dalam sehari anda dapat membagi-bagi waktu makan siang dari sebelumnya 3 kali sehari menjadi 5-6 kali sehari dengan memperbanyak konsumsi cemilan sehat. Makanan tinggi karbohidrat mungkin membantu mencegah mual, tetapi studi kecil melaporkan bahwa protein menjadi nutrisi tepat yang bisa meringankan gejalanya.

2.      Bangun pagi dengan jeda istirahat terbih dahulu
Ketika anda bangun pagi jangan langsung berabjak dari tempat tidur ada baiknya anda melakukan beberpa menit untuk duduk secara perlahan. Beberapa wanita yang sedang hamil melakuakan cara ini untuk mengatasi mual dengan menyediakan beberapa biskuit sebelum beranjak di tempat tidurnya untuk mengurangi mual yang berlebih di pagi hari. Sehingga hal yang terbaik untuk anda yang tidak terbiasa dengan makanan langsung setelah bagun pagi adalah memberi jeda istirahat terlebih dahulu.

3.      Hindari makan pedas dan berlemak
Meskipun dirasa sudah membaik ketika siang hari bukan berarti anda dapat memebrikan asupan makanan tanpa kontrol di siang hari, mengingat selama masa kehamilan sangat diperlukan pemilihan makanan yang justru akan menimbulkan beberapa gangguan kesehatan. Makanan pedas dan berlemak selain mengganggu pencernaan juaka akan menganggu anda karena memicu mual dan muntah. Perbanyak minum air putih sehingga anda terhindar dari dehidrasi pada saat kehamilan.

4.      Hindari makanan dan bau yang menjadi pemicu
Hidung akan lebih sensitif terhadap aroma makanan, benda atau zat yang di semprot seperti parfum. Anda tidak mungkin mampu bertahan di tengah bau semacam saat hamil. Oleh karena itu jauhi makanan yang beraroma menyengat atau berbau yang membuat anda pusing dan mual. Pilihlah makanan ringan kanya nutrisi atau makanan yang tidak di bumbui rempah berbau.

5.      Coba lakukan aku puntur
Kehamilan adalah salah satu momen bahagia untuk keluarga anda. Jadi jangan biarkan terlewat dengan kesedihan hanya karena tidak mampu berkorban melawan rasa mual. Anda bisa menemukan serangkaian cara mengatasi rasa mual dengan akupuntur. Akupuntur menjadi metode yang bisa di pertimbangkan untuk membuat kehamilan anda tetap sehat dan terjaga. Akupuntur tidak memerlukan obat, jadi sangat aman. Justru anda bisa memperoleh banyak manfaat setelah melakukannya. Menurut peneliatian mendapati akupuntur seminggu sekali pada bulan terkahir masa kahamilan dapat meringankan rasa sakit selama proses kehamilan. Untuk berbagai metode kehamilan akupuntur tetap saja aman. Tapi sekarang anda fokus untuk mengurangi munculnya masalah mual tersebut. Akupuntur pada tahap kehamilan bisa meringankan berbagai keluhan seperti mual, muntal dan migran. Selain itu akupuntur juga membantu detoksifikasi, menambah jumlah darah dan membuat ibu hamil lebih rileks.

6.      Konsumsi vitamin secukupnya, Para dokter bisa merekomendasikan wanita hamil uuntuk mengasup vitamin kehamilan tiap harinya, agar nutrisi yang dibutuhkan ibu serta janin tetap terjaga. 

7.      Hindari makan makanan yang memicu produksi gas berlebih di lambung seperti nangka, kol dan durian.

8.      Istirahat dan rilek akan sangat membantu anda mengatasi rasa mual dan muntah. Karena bila stress hanya akan memperburuh rasa mual anda. Ambilah waktu yang cukup untuk anda cobalah beristirahat yang cukup dan santai, dengarkan musik, membaca buku atau majalah kesayangan anda dan lain sebagainya.

9.      Pengobatan tradisional, biasanya orang menggunakan jahe dalam mengurangi rasa mual pada berbagai pengobatan tradisional. Peneliatan di australia menyatakan bahwa jahe dapat dingunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi rasa mual dan aman untuk ibu dan bayi. Pada beberapa wanita hamil ada yang mengonsumsi jahe segar atau permen jahe untuk membantu mengatasi rasa mual.
Admin
Kesehatan Pria Dan Wanita Updated at: 7:51 PM