Monday, June 20, 2016

Kesehatan Reproduksi Wanita



Kesehatan reproduksi wanita merupakan sesuatu yang sangat perlu dipelajari dan diketahui oleh para wanita. Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam hal yang berhubungan dengan sistim reproduksi dan fungsi-fungsinya serta prosesnya. Kesehatan reproduksi wanita berarti seorang wanita yang bisa mempunyai kehidupan seks yang memuaskan dan aman, memiliki kemampuan untuk berproduksi dan kebebasan untuk menentukan apakah mereka ingin melakukannya, kapan dan berapa kuantitasnya. Di bawah ini penjelasan berbagai macam hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi wanita.


Organ Reproduksi Wanita
Anatomi organ reproduksi wanita terdiri atas struktur dinding abdomen, organ bagian dalam, struktur dinding pelvis dan organ bagian luar.
organ reproduksi wanita

  
A.      Struktur Dinding Pelvis

Struktur dinding pelvis terdiri dari struktur tulang yang meliputi os sakrum, os.koksae, os.pubis, os.ischium, os.illium dan struktur otot yang terdiri dari m.levatorani, m.coccygeus, m.obturator internus dan m.piriformis

B.     Organ Reproduksi Luar

organ reproduksi wanita bagian luar

Organ reproduksi bagian luar terdiri atas lima bagian, yaitu :

1.      Vulva
Vulva merupakan suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita yang dibatasi oleh labia.

2.      Mons Veneris
Mons veneris adalah bagian yang sedikit menonjol dan bagian yang menutupi tulang kemaluan (simfisis pubis). Bagian ini disusun oleh jaringan lemak dengan sedikit jaringan ikat. Mons Veneris juga sering dikenal dengan nama gunung venus, ketika dewasa bagian mons veneris akan ditutupi oleh rambut – rambut kemaluan dan membentuk pola seperti segitiga terbalik

3.      Labia
Labia adalah bibir kemaluan yang membatasi vulva. Labia terdiri atas labia mayora dan labia minora. Labia mayora adalah bibir luar vagina yang tampak tebal berlapiskan lemak. Labia mayora membentuk tepi lateral dari vulva dan berukuran panjang ± 7-9 cm dan lebar ± 2-4 cm. Permukaan superfisial dari labia mayora juga dipenuhi oleh rambut. Labia minora (bibir kecil) adalah sepasang lipatan kulit yang halus dan tipis, serta tidak dilapisi lemak dan berukuran panjang ± 5 cm dengan ketebalan 0,5 – 1 cm. Struktur kutaneus dari labia minora tidak terdiri dari jaringan lemak namun terdiri dari jaringan penyambung yang memungkinkan mobilisasi dari kulit selama proses sanggama. Labia minora akan bersatu pada bagian anterior menajadi  klitoris, sedangkan pada bagian posterior bersatu pada sisi bawah dari glandula vestibularis menjadi frenulum.

4.      Klitoris
Tonjolan kecil yang disbut juga klentit

5.      Vestibulum
Adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh labia minora pada sisi kiri dan kanan, dibatasi oleh klitoris pada bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora pada bagian belakang (bawah) nya.

6.      Himen (Selaput Dara)
Himen merupakan selaput membran tipis yang menutupi lubang vagina. Himen ini mudah robek sehingga dapat dijadikan salah satu aspek untuk menilai keperawanan. Normalnya Himen memiliki satu lubang agak besar yang berbentuk seperti lingkaran. Himen merupakan tempat keluarnya cairan atau darah saat menstruasi. Saat Melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya himen biasanya akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hanya akan tertinggal sisa – sisa himen yang disebut caruncula Hymenalis (caruncula mirtiformis)

C.    Organ Reproduksi Dalam
organ reproduksi wanita bagian dalam

1.      Ovarium (indung telur)
Ovarium terletak di rongga perut yaitu didaerah dekat pinggang kiri dan kanan. Jumlahnya sepasang, berukuran panjang 2,5 – 5 cm, lebar 0,7–1,5 cm dengan berat 4–8 g. Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung folikel-folikel. Bentuk folikel bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
ovarium


Tiap folikel mengandung satu sel telur yang diselubungi oleh satu atau lebih lapisan sel-sel folikel. Folikel adalah struktur seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi pekembangan sel telur. Selain itu  ovairum dapat menghasilkan 2 jenis hormon yaitu hormon estrogen dan hormon progesterone.
 
2.      Tuba Falopii

tuba falopi

Tuba falopii adalah saluran telur yang jumlahnya sepasang. Fertilisasi terjadi pada tuba uterina. tuba berukuran 7 – 14 cm panjang dan dapat dibagi menjadi isthmus, ampula dan infundibulum. Saluran tuba tersebut menghubungkan ovarium dengan uterus. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbrae) fimbrae berfungsi untuk menangkap ovum. Setelah ovum ditangkap pleh fimbrae dan melalui tuba falopii, ovum kemudian akan bergerak menuju Rahim akibat dorongan dinding tuba falopii yang bersilia.

3.      Uterus (Rahim)
rahim

Uterus merupakan ruangan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Uterus adalah sebuah organ muskuler dengan bentuk, berat, dan dimensi yang sangat bervariasi, tergantung pada stimulasi estrogen dan riwayat persalinan. Pada manusia, Rahim hanya terdiri atas satu ruang (simplek), berotot, dan berdinding tebal. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, Rahim umumnya berukuran panjang 7 cm, dan lebar 4-5 cm. Rahim bawah mngalami penyempitan sehingga disebut leher Rahim (serviks uteri), sedangkan bagian yang besar (Rahim atas) disebut badan Rahim (corpus uteri). Servik uteri berhubungan dengan saluran peranakan (vagina). Dinding Rahim tersusun atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, myometrium, dan endometrium.
 
Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan tersebut akan mengalami penebalan dan akan meluruh setiap bulannya bila tidak ada zigot (sel telur yang dibuahi) yang ditanamkan (implantasi) di dindingnya.

4.      Vagina
Ialah sebuah tabung berlapis otot yang membujur kearah belakang dan atas. Vagina berfungsi sebagai alat kopulasi wanita dan menghubungkan vulva dan uterus. Dinding vagina lebih tipis dari Rahim, serta memiliki banyak lipatan dan selaput lender. Hal tersebut untuk mempermudah jalan kelahiran bayi. Pada selaput lender tedapat banyak kelenjar diantaranya adalah kelenjar Bartholini.
 

Cara Menjaga Organ Reproduksi Wanita



Organ reproduksi wanita sangatlah perlu dijaga. Berikut ini beberapa cara untuk menjaga kesehatan organ reproduksi wanita:

1. Jagalah kebersihan organ reproduksi anda. Misalkan dengan selalu membersihkan vagina anda setelah buang air kecil maupun buang air besar. Gunakan air yang bersih atau tissue yang bersih dan stril. Apabila masa menstruasi tiba, maka disarankan untuk sering mengganti pembalut. Apalagii pada saat volume darah sedang banyak-banyaknya.

2. Hindari penggunaan sabun atau gel pembesih vagina yang dapat menimpulkan kekeringan hingga iritasi dan alergi. Hindari produk yang menimbulkan gatal, pedih atau merah-merah setelah anda memakainya.

3. Biasakan membersihkan alat kelamin bagi suami dan istri sebelum dan setelah berhubungan intim.

4. Ganti celana dalam paling sedikit 2 kali dalam sehari. Jika anda mengalami keputihan maka gunakan panty liner. Saat tidur malam hari lebih baik tidak menggunakan celana dalam agar sirkulasi udara normal.



 





Admin
Kesehatan Pria Dan Wanita Updated at: 9:45 PM