PENGERTIAN, PENYEBAB DAN PENANGGULANGAN KLEPTOMANIA, PENYAKIT JIWA ‘INGIN MENCURI’
Penyakit
jiwa ‘ingin mencuri’? Maksudnya apa ya guys? (lahh mimin malah balik
nanya,hahaha!). hehehe, mimin juga baru tahu nih guys, (wah mimin kudet nih
berarti!!). Kalau dari sumber yang mimin baca, ini merupakan gangguan jiwa yang
aneh guys. Karena apa? Karna penderita gangguan ini mencuri barang atau harta
benda orang lain demi kepuasan hatinya. Bukan karena ada rasa kebencian atau
dendam pada seseorang sehingga penderita ingin menyakiti orang lain atau karena
kepepet gak punya uang. Gangguan ini terjadi karena memang ada suatu dorongan
yang menghendaki ia untuk mencuri. Nah gangguan inilah yang dinamakan
kleptomania.
Pengertian Kleptomania
Kleptomania berasal
dari bahasa Yunani, yaitu klepto yang
berarti mencuri dan mania yang
berarti kegilaan (perasaan takut yang ditekan dan dendam karena ditolak, baik
itu nyata atau hanya khayalan, baik yang terjadi sekarang maupun yang telah
berlalu). Menurut Grant (2008) kleptomania diartikan sebagai sebuah gangguan
yang menonaktifkan impuls kontrol, dicirikan oleh pencurian berulang-ulang dan
tidak terkendali terhadap benda-benda yang jarang digunakan oleh orang yang
menderitanya. Kata Kleptomania sendiri masih terdengar asing ditelinga
masyarakat umum karena memang kasusunya sangat jarang terjadi. Oleh karena itu
jika ada kasus pencurian di lingkungan tempat tinggal kalian misalnya dijalan
atau ditoko-toko, kita harus tahu riwayat si pencuri karena mungkin pencurian
yang pelaku lakukan akibat gangguan kejiwaan yang dia miliki, jangan langsung
main hakim sendiri ya guys !.
PENYEBAB KLEPTOMANIA
(Trus gimana prosesnya min atau saat apa gangguan kejiwaan kleptomania
ini kambuh?)
Nah, memang ada
saat-saat dimana gangguan ini kambuh, namun gak bisa diprediksi guys kapan
datengnya, yang jelas ada beberapa hal yang perlu kalian tahu fakta-fakta
tentang kleptomania ini yang mimin sadur dari artikel tentang ‘Kleptomania’
yang ditulis oleh Nungky Gabriel :
a.
Penderita
kleptomania memiliki perasaan ingin memiliki barang yang sangat berlebihan
tanpa dia peduli harga atau milik siapa barang tersebut karena terkadang mereka
melakukannya bukan karena tidak membelinya, tapi karena tertarik saja.
b.
Penderita
akan mengalami rasa cemas, berkeringat, tidak bisa fokus jika diajak berbicara
karena matanya sibuk mengawasi barang yang diincarnya.
c.
Penderita
akan merasa lega dan bahagia bila operasinya berhasil dan timbul perasaan
ketagihan untuk mengulanginya lagi.
d.
Penderita
mencuri bukan karena rasa benci atau dendam terhadap seseorang yang memiliki
barang yang diincarnya. Bukan pula halusinasi tetapi karena refleksi otak yang
tidak terkendali.
e.
Seseorang
yang mengidap kleptomania tidak lain karena gangguan perilaku, gangguan
kejiwaan sosial.
f.
Bagi
ia yang mengidap gangguan ini sama seperti mereka sedang jatuh cinta karena
berkeinginan untuk memiliki dan mendekatinya semakin menggebu bila melihatnya
sehingga segala cara terus dipikirkan.
g.
Tidak
ada batasan umur atau jabatan , orang kaya atau miskin, wanita atau pria, anak
atau orang dewasa. Kleptomania bisa terjadi pada siapa saja dan dimanapun
berada.
Kebanyakan seseorang yang mengidap
kleptomania ini sudah harus diketahui lebih dini oleh anggota keluarga dengan
adanya kejadian sering kehilangan barang-barang pribadi atau barang-barang
lainnya. Jika telah diketahui, biasanya anggota keluarga tidak membiarkan
mereka pergi keluar rumah sendiri, seperti ke pasar, atau ke supermarket, atau
pergi ke rumah tetangga.
Kleptomania bisa disebabkan oleh beberapa
faktor selain genetik, tetapi banyak terjadi karena kurangnya perhatian pada
saat muda dan mengalami banyak permasalahan misalnya ADHD (Attention Deficit
Hyperactief Disorder) atau sebaliknya ADD (Attention Deficit Disorder).
PENANGGULANGAN KLEPTOMANIA
Untuk
menangani tindakan ini harus dilakukan pencermatan sejak dini. Menurut Maslow
dan Mittleman dalam bukunya yang berjudul Principle
Of Abnormal Psychology pribadi dan mental yang sehat memiliki kriteria
sebagai berikut :
a.
Memiliki
perasaan aman (sense of security),
tidak dicekam rasa takut, cemas, berdosa, bersalah, hidup wajar dan tentram,
serta mampu mengadakan kontak sosial.
b.
Memiliki
penilaian diri (self evaluation)
c.
Memiliki
spontanitas dan emosional yang baik dan mampu menciptakan hubungan yang erat
d.
Memiliki
kontak dengan realitas secara efisien sehingga pandangan hidupnya realistis dan
cukup luas
e.
Memiliki
dorongan dan nafsu jasmaniah yang sehat
f.
Mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang cita-cita, motivasi dan tujuan hidup
g.
Memiliki
kemampuan belajar dari pengalaman dan tidak menghindar dari kesulitan
h.
Memiliki
integritas kepribadian
Kriteria diatas dapat dibedakan orang normal
dan orang yang memiliki gangguan kejiwaan. Seseorang digolongkan normal jika
tidak terlalu menyimpang dari kriteria diatas meskipun tidak semua sama. (Rini
Utami : 23)