Cara menghitung usia kehamilan, Tidak sedikit ibu hamil yang kurang mengetahui cara yang pasti untuk menghitung usia kehamilannya. Penyebab dari masalah ini bisa jadi dikarenakan ibu hamil tidak mengetahui kapan pembuahan terjadi. Banyak cara untuk mengetahui usia kehamilan, salah satunya dengan metode HPHT (Haid Pertama Haid Terakhir).
Metode ini membutuhkan
pengetahuan anda tentang siklus menstruasi. Untuk taksiran usia kehamilan
berdasarkan HPHT dapat menggunakan rumus Neagele, selain dapat menghitung usia
kehamilan, rumus ini juga dapat digunakan untuk menghitung hari perkiraan lahir
(HPL). Penggunaan rumus ini adalah dengan menambahkan 7 pada tanggal
pertama dari haid terakhir, kemudian
mengurani bulan dengan 3 dan menambahkan 1 pada tahunnya. Sedangkan untuk bulan
yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya januari, februari dan maret, maka
bulannya ditambah 9, tapi tahunnya tetap tidak ditambah atau dikurangi.
Contoh:
Jika HPHT anda 1 Mei
2005, maka:
1 5 2005
+ - +
7 3 1
-----------------------------------------
8 2 2006
Jadi, hari perkiraan
lahir adalah tanggal 8 februari 2006. Sedangkan untuk taksiran usia kehamilan
tinggal menghitung setiap tanggal 8. Jadi pada saat tanggal 8 juni 2005 berarti
usia kehamilan adalah 1 bulan, tanggal 8 Juli 2005 usia kehamilan 2 bulan,
demikian seterusnya.
Kelemahan dari metode
ini adalah hanya bisa diterapkan pada wanita yang memiliki siklus mentruasi
yang teratur, yakni antara 28 – 30 hari. Selain itu hanya sekitar 5% bayi yang
akan lahir sesuai perhitungan ini. Sebab perkiraan hari persalinan seringkali
meleset antara tujuh hari sebelum atau setelah tanggal yang dihitung. Oleh karena
itu, untuk hari perkiraan lahir sebaiknya ditambah tenggang waktunya plus atau
minus tujuh hari.