Friday, November 27, 2015

Apakah Definisi Disfungsi Ereksi?


definisi disfungsi ereksi
Disfungsi  ereksi  atau impoten adalah ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi penis untuk melakukan senggama yang memuaskan. Pria yang mengalami disfugsi ereksi sudah pasti tidak bisa mencapai orgasme namun pria yang tidak bisa orgasme belum tentu mengalami disfungsi ereksi. Dengan kata lain, alat vital pria kurang keras, lembek. Kondisi seperti ini disebut juga sebagai lemah syahwat. Menurut Dr Boyke, ereksi yang paling bagus itu diibaratkan seperti mentimun, ereksi sedang diibaratkan seperti pisang, sementara ereksi yang buruk itu seperti sosis.

Gairah seksual adalah proses yang kompleks dan melibatkan otak, hormon, emosi, syaraf, otot dan pembuluh darah. Disfungsi ereksi dapat dihasilkan dari masalah pada salah satu atau beberapa diantaranya. Sebagai contoh, stress dan masalah kesehatan mental dapat menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi.
Peneliti di University of Adelaide menemukan bahwa disfungsi ereksi  bisa disembuhkan dengan berfokus pada faktor gaya hidup dan tak bergantung pada obat-obatan. Hasil ini didapatkan setelah peneliti melakukan penelitian terhadap pria di Australia.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine ini dilakukan pada pria Australia berusia 35 sampai 80 tahun yang mengalami disfungsi ereksi dan kehilangan hasrat seksual. Selama lima tahun penelitian, 31 persen dari 810 partisipan mengalami disfungsi ereksi.

Peneliti menemukan bahwa faktor risiko terbesar yang menyebabkan disfungsi ereksi sesungguhnya bukan masalah psikologis, melainkan fisik dan gaya hidup seperti kelebihan berat badan atau obesitas, kebiasaan mengonsumsi alkohol hingga berlebihan, kesulitan tidur, hingga mengalami apnea tidur, seperti dilansir oleh Science Daily (28/03).

"Kabar baiknya, penelitian kami juga menemukan bahwa banyak pria yang berhasil sembuh dari disfungsi ereksi. Kemungkinan sembuh hingga 29 persen dan itu cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya gaya hidup juga sangat berpengaruh, dan mengubahnya bisa membantu pria sembuh dari masalah seksual," ungkap Profesor Gary Wittert dari University of Adelaide.

Ketua peneliti, Dr Sean Martin, juga menjelaskan bahwa bahkan jika seseorang mengonsumsi obat untuk mengatasi disfungsi ereksi, tanpa perubahan gaya hidup yang sehat, pengobatan tersebut tak akan cukup efektif. Dr Martin menekankan agar pria tak meremehkan masalah disfungsi ereksi. Hal ini karena disfungsi ereksi biasanya berkaitan dengan penyakit lain seperti penyakit jantung dan kardiovaskular.

Sumber artikel Disfungsi Ereksi: merdeka.com

Admin
Kesehatan Pria Dan Wanita Updated at: 9:07 PM